Minggu, 24 November 2013

Rumah Sakit Bukanlah Love House



Saat ini sedang marak2nya pemberitaan tentang razia di warnet oleh pihak berwajib. Seharusnya, warnet digunakan untuk bermain game ato sekedar surfing di dunia maya, namun kini acapkali disalahgunakan untuk bermain cinta maupun surfing “ esek-esek”, hadduuh bahasaku koqq seperti liputan kehidupan malam di salah satu stasiun tv itu yach, hehehe…
Laah iyyaa khan…warnet skrg dibuat dgn bilik yang bersekat tinggi2…bahkan ditutupi korden segala, sehingga memungkinkan si pengguna melakukan aksi akrobat didalamnya dan sukses tdk diketahui oleh pengguna lainnya. Eeeiittss…itu tadi bicara ttg tindakan asusila diwarnet dgn budjet yg murah meriah. Laaah gimana dgn di rumah sakit?? Yach..tentu aja nggak jauh beda dgn di warnet..di rumah sakitpun acapkali saya menemukan kasus2 serupa…tapi tentu aja si pelaku tdk mengeluarkan kocek ecek2…jika mereka main di warnet dgn system paketan mungkin mereka hanya keluarin duit sekala 10rb an laah…tp kalo di RS tentu aja lebih besar drpd itu..bayangin aja di RS swasta misalnya untuk kamar standar paling murah sekitar 300rb an semalam hingga yang paling mahal sebesar 500an rb semalam. Tapi si pelaku aman, tidak bakalan kena razia jika ia melakukan tindak asusila di warnet, hotel atopun di pantai2 misalnya. Maklum didaerah saya agak sulit bagi remaja itu melakukan tindak asusila di tempat2 spt itu ataupun di kost sekalipun, karena peran sanksi sosial sangat ketat sekali, salah2 mereka diarak keliling kampung dan dicambuk! Kadang saya ngerasa heran sendiri, koq ya remaja2 itu pd pinter2 gitu yaa ngakalinnya… tau celah kalo di RS aksi mereka bakal aman..Nah, biasanya remaja2 yg gunain RS sbg love house ini adalah remaja yang datang dengan pura2 sakit…mereka pikir dokter begitu bodohnya utk dikelabui,hehehe…atau dapat juga remaja yg bener2 sakit, yach meskipun hanya sakit ringan saat pertama kali masuk RS (contohnya sakit magh akut ataupun migraine yang seharusnya dapat rawat jalan tapi memaksa minta di rawat inap dengan alasan tidak ada yang jagain dirumahlah dll) trus mereka emang tinggal jauh dari ortu karena kuliah atau bekerja misalnya, jadi yang jagain di RS itu kekasihnya. Kalo pengalaman saya pribadi kebanyakan adalah case yg ke dua itu..sedangkan kalo yg pertama, mereka tidak pernah bisa ngajak kompromi saya.. bukannya saya sok suci ato gimana, tapi saya tdk mau memberi makan keluarga dari hasil yang tdk halal. Menurutku memberi kesempatan bagi org untuk berbuat zina itu adalah dosa dan tentu aja uang yang kita peroleh dari usaha itu adalah uang yang tidak berkat. Laporan2 ttg prilaku asusila itu biasanya saya dapatkan dari perawat yg dinas malam saat bertemu saya untuk visit dipagi hari. Dari yang mendengar suara2 “xxx” atopun yg melihat langsung. Seperti pagi itu, saya lagi2 langsung pulangkan pasien yang semalam membuat heboh RS… kadang saya ngerasa gimana yach kasian gitu…bukankah kalo spt itu yang rugi adalah kita sebagai perempuan? Eeh si laki2 mah kalo udah bosan tinggal pergi aja jg gak ada yang berbekas…nah si perempuan? Kegadisannya tdk bakal kembali lagi, ya syukur2 kalo dia dapet suami yg bisa nerima keadaannya yg sdh tdk utuh lagi…tp ini kan jaraang bgt laki2 yg legowo spt itu celakanya!
Terkadang banyak alasan mereka melakukan praktik seperti itu, ada juga remaja yang pulang kencan kemalaman, mau pulang ke kost udah nggak dibukain pintu sama ibu kost, mau nginap di hotel kemahalan, ato mau kelayapan dijalanan sama pacarnya salah2 ditangkap pihak yang berwajib karena dianggap khalwat, jd mereka pura2 sakit…dan minta diobservasi sampai pagi di UGD. (Remember…kalo di UGD mereka gratis..tdk perlu bayar uang rawat inap di administrasi RS). Nah kalo yang seperti ini ngaku sakitnya aneka ragam…misalnya aja waktu itu dia datang ngakunya sesak nafas karena asma… sudah diperiksa vital sign normal semua..RR nya jg baguuuuuusss bgt…di auskultasi juga bersiiiiih bgt parunya… tdk ada wheezing/ mengi, dll…(hadeeuuhh…mau nipu penyakit koq sama dokter to nak,hehehe). Memang peran ortu disini sangat diperlukan sekali…ortu hendaknya tetap mengawasi si anak gadisnya agar tidak terpengaruh pergaulan yang salah…apalagi yg namanya terpisah daerah jadi sulit bagi ortu untuk mengawasi si anak, namun jika sedari kecil sudah ditanamkan nilai agama yang kuat..walopun lingkungannya rusakpun pasti ia akan mampu membentengi diri. Dan 1 hal lagi…semisal si anak dirawat di RS karena sakit tertentu, jangan biarkan ia hanya dijaga oleh kekasihnya saja, kita sebagai ortu tdk tau apa yg terjadi didlm ruangan yg hanya diisi oleh 2 insan berlainan jenis dan saling mencintai itu…intinya jangan terlalu memberi kepercayaan dan kebebasan bagi anak kita meskipun sudah dianggap dewasa…krn buktinya remaja skrg sudah lebih pintar mencari celah..krn mereka anggap rumah sakit dapat berperan sebagai love house bagi mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan berkomentar dengan bijaksana dan menggunakan hati nurani serta tanpa mengandung unsur SARA,Sex dan Politik